Kepundan sebuah metamorfosis

http://klub-sastra-bentang.blogspot.com/2006/03/bukubaru-kepundan-sebuah-metamorfosis.html
Judul Buku: Kepundan: Sebuah Metamorfosis
Penulis: Syafiril Erman
Tebal: vi + 316 halaman
Cetakan: Pertama, Maret 2006
Format: 13 cm x 20,5 cm
ISBN: 979-3062-73-8
Harga: Rp. 39.000,-
Lini: Bentang

SINOPSIS

Tokoh utama dalam novel ini, Lelaki Muda, adalah prototipe manusia yang senantiasa melakukan pemberontakan terhadap sistem sosial di lingkungan tempat tinggal serta sekolahnya yang ia nilai korup dan munafik.

Selain Lelaki Muda, ada tokoh-tokoh lain yang tak kalah kompleks. Perempuan bekas dokter, seorang pencari sejati yang rela melepaskan predikatnya sebagai seorang dokter dan berkelana hingga ke pemukiman transmigrasi, untuk mencari jawaban atas sebuah “pertanda” yang ia tangkap melalui mimpi-mimpinya. Tokoh Pemuda Tarka, seorang lelaki yang awalnya adalah seorang yang oportunis, namun sejak pertemuannya dengan Lelaki Muda, berubah total menjadi lelaki militan. Ada lagi tokoh Wartawan. Ia adalah seorang jurnalis idealis yang, “…menulis bukan dengan pena, tetapi dengan jiwanya”, kata rekan-rekannya sesama wartawan. Pencarian serta pergulatan hati dan spiritual seluruh tokoh menjadi tema sentral novel ini.

Seluruh tokoh dalam Kepundan, bahkan tokoh antagonis, naif, dan licik sekali pun, adalah manusia-manusia yang jujur terhadap hati nuraninya. Melalui dialog-dialog dan proses kontemplasi masing-masing kita akan memahami apapun pilihan yang telah mereka ambil. Novel ini bukanlah novel yang memuat konflik benar-salah atau hitam-putih. Seluruh tokohnya adalah manusia-manusia yang tengah bermetamorfosis menuju puncak pencapaian masing-masing. Mereka adalah manusia-manusia yang bergerak di muka Bumi ini untuk menjalani ketentuan langit-Nya masing-masing.

5 responses to “Kepundan sebuah metamorfosis

  1. di endonesia ini diperlukan manusia-manusia yang super licik, dui mana manusia-manusia setengah dewa akan disingkirkan begitulah bangsaku, maka dari pada itu des integrasi bangsa, tidak dihargai bangsa lain, tidak saling menghargai antar sesama anak bangsa suatu ciri komunis sudah mengganggu stabilisator dan dinamisator bangsa……… aku sebagai nak bangsa yang dueloe kala diperjuangkan oelh bapakku sakarang ????????? aku teringat pengarahan Raker FKPPI menerangkan anak sudah tidakmenghargai lagi bapaknya, murid sudah tidak menghargai lagi gurunya suatu ciri partai kumonis sudah mengoyak-ngoyak,……ingatkah sewaktu aidit mau dihukum mati beliau diberi kesempatan terakhir untuk bicara………………

  2. salut untoek sinyor Fiiiril ernawan nyang selalu meng genderangkan militansi………..dan dedikasi nyang tinggi kepada rasa kebangsaan salut nyooooor
    sukses
    Dicky Meong “Demonz PMB 90”

  3. samoga militansi Tuan Senir firil heunteu geudur kuseuneu heunteu geuntar kaanginan, heunteu kawas obor kalari, hiduplah PMB tea Kumaaaaaha aing nyoooooor

  4. kayaknya menarik novelnya, sayang in belon baca. tapi kayaknya bacaannya berat ya?

  5. beurat pisan kaya………….ngankat in sabaraha kiiiiilooooo beratna ? pisan haaabis

    PMB twe awwww,

    Bagimoe PMB pun bagi noesa dan Bangsakoe

Tinggalkan Balasan ke Dicky Demoz 90 PMB Batalkan balasan